Mengapa kebanyakan WNI mudah sekali terpapar arus HOAX?
Mengapa
kebanyakan WNI mudah sekali terpapar arus HOAX?
Apa itu hoax?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘hoaks’ adalah ‘berita
bohong.’ Dalam Oxford English dictionary, ‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious
deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’. Sayangnya,
banyak netizen yang sebenarnya mendefinisikan ‘hoax’ sebagai ‘berita
yang tidak saya sukai’.
Apa itu hoax dan bagaimana agar kita tidak tertipu?
Simak uraiannya di Sketsatorial Rappler Indonesia.
‘Hoax’ atau ‘fake news’ bukan sesuatu yang
baru, dan sudah banyak beredar sejak Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak
pada tahun 1439. Sebelum zaman internet, ‘hoax’ bahkan lebih berbahaya
dari sekarang karena sulit untuk diverifikasi.
Berikut beberapa jenis hoax:
1. Hoax proper
Hoax dalam definisi termurninya adalah berita bohong
yang dibuat secara sengaja. Pembuatnya tahu bahwa berita itu bohong dan
bermaksud untuk menipu orang dengan beritanya.
2. Judul heboh tapi berbeda dengan isi berita
Kebiasaan buruk banyak netizen adalah hanya membaca headline
berita tanpa membaca isinya. Banyak beredar artikel yang isinya benar tapi
diberi judul yang heboh dan provokatif yang sebenarnya tidak sama dengan isi
artikelnya.
3. Berita benar dalam konteks menyesatkan
Kadang-kadang berita benar yang sudah lama diterbitkan bisa
beredar lagi di sosial media. Ini membuat kesan bahwa berita itu baru terjadi
dan bisa menyesatkan orang yang tidak mengecek kembali tanggalnya
Apa saja konsekuensi membuat dan menyebarkan berita
menyesatkan?
- Membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentu
- Menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah
- Memberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaan
Lalu, kiat-kiat apa saja untuk menghadapi hoax?
- Rutinlah membaca berita dari media yang well-established dan dihormati.
- Orang yang paling rentan hoax adalah orang yang jarang mengonsumsi berita.
- Kalau suatu berita kedengarannya tidak mungkin, bacalah dengan lebih teliti karena seringkali itu karena memang itu tidak mungkin.
- Jangan share artikel/foto/pesan berantai tanpa membaca sepenuhnya dan yakin akan kebenarannya.
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang di dunia,
maka era globalisasi di Indonesia semakin mudah untuk datang. Semakin cepat
datangnya era globalisasi segalanyapun semakin cepat, termasuk penyebaran
informasi. Dahulu Memang hanya beberapa sumber saja yang dapat menyampaikan
informasi dan hanya sedikit medianya yaitu Koran, Radio, Televisi dan sudah
bisa dipastikan kebenarannya karena sudah banyak pertimbangan dari sumber
tersebut.
Berbeda jauh sekali dengan sekarang yang tadinya semua
berita harus diproses dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dan
sumber-ssumber pun hanya sedikit daan sudah pasti valid kebenaran informasinya.
Tetapi sekarang banyak sekali pilihan media untuk menyampaikan informasi dahulu
yang harus sebuah perusahaan yang mengeluarkan berita sekarang kitapun orang
biasa di rumah saja pun bisa menyampaikan sebuah berita, mau itu penting atau
pun kurang penting.
Karena itulah Hoaks mudah sekali menyebar di indnesia dan
pastinya tidak sedikit oknum-oknum yang memanfaatkan mudahnya dalam
menyampaikan informasi untuk kepentingan
mereka sendiri ataupun hanya sekedar coba-coba. Orang Indonesiapun mudah saja
percaya dengan suatu berita karena diyakini bahwa itu adalah sebuah berita masa
iya bisa salah, kalau misal berita itu salah mengapa harus di sebar? Nyatanya
sekarang berita pun harus kita filter kembali kebenarannya mulai dari sumbernya
hingga kebenaran esensi beritanya. Kemudian tingkat kesadaran akan hal-hal
seperti itu masih sangat minim. Padahal jika kita memberi sedikit effort untuk
mencari kebenarannya saja pasti orang Indonesia tidak akan mudah terjebak dari
berita bohong atau HOAX.
Komentar
Posting Komentar