INDONESIA DARURAT BAHASA PERSATUAN!!!
INDONESIA DARURAT BAHASA PERSATUAN!!!
Manusia Indonesia dan Kebudayaan
Bicara soal budaya indonesia tidak akan pernah ada habisnya. Keragamannya mulai dari agama, suku, etnis, tarian dan masih banyak lagi dan dari wilayah ke wilayah lainnya sudah berbeda adat istiadatnya. Hal ini juga yang sering menarik perhatian dunia. Wisatawan asing yang berkunjung ke indonesia pasti akan terkesan dengan keragaman budaya di indonesia ini.
Manusia Indonesia dan Kebudayaan
Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami
berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang
masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam
hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah
cara kebudayaan Indonesia tersebut, baik itu kebudayaan nasional maupun
kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering
terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik
terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke
Barat-baratan (westernisasi), yang menyebabkan terkendala dalam memajukan
kebudayaannya sendiri.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat luas
memiliki beragam warisan budaya di berbagai wilayah dan memiliki ciri
khasnya masing-masing.Demikian banyaknya peninggalan berharga dari nenek moyang
Bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain itu kadang membuat warisan
budaya itu terabaikan dan bahkan nyaris punah ditelah derap langkah zaman
yang semakin modern.
Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia dan Rakyat Indonesia
Kali ini saya akan membahas tentang kehidupan manusia dan kebudayaan dalam hal berbahasa. Indonesia dikenal sebagai negara ke-2 di dunia setelah Papua nugini dengan 707 bahasa daerah.
Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia dan Rakyat Indonesia
Kali ini saya akan membahas tentang kehidupan manusia dan kebudayaan dalam hal berbahasa. Indonesia dikenal sebagai negara ke-2 di dunia setelah Papua nugini dengan 707 bahasa daerah.
Bahasa
Indonesia adalah bahasa komunikasi yang diterapkan secara sah oleh pemerintah
untuk mempermudah rakyatnya yang terdiri dari beragam suku dan bangsa agar
mudah berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
Karena
itu ragam bahasa Indonesia memiliki beberapa variasi bahasa yang mana
pemakaiannya berbeda-beda sesuai dengan topik yang akan dibicarakan.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa rakyat
Indonesia juga tidak terlepas dari peran beberapa perwakilan pemuda di
Nusantara yang berkumpul pada tahun 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah
Pemuda. Sumpah tersebut mengikrarkan secara langsung cita-cita negara ini dari
segi tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia.
Dalam sejarahnya juga bahasa Indonesia berkembang dari
kumpulan beberapa bahasa terutama dari bahasa Melayu yang ditulis dalam aksara
jawa atau yang lebih dikenal dengan arab gundul.
Perubahan demi perubahan terjadi semasa Indonesia yang
dulu dikenal Nusantara mulai didatangi oleh orang-orang Eropa terutama dari
penjajah Belanda. Saat itulah tulisan aksara jawa mulai dipengaruhi oleh
tulisan latin. Perubahan tersebut tentu tidak terjadi begitu saja tapi
membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menjadi bahasa yang kita kenal seperti
sekarang.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
semakin terberangus. Penggunaan bahasa akan lebih gaul dan berasimilasi dengan
bahasa-bahasa dunia lainnya yang lebih terkenal seperti Iggris, Arab, Francis,
Jepang, Cina, dan lain-lain. Hal itu bisa diprediksi dikarenakan pelajaran
bahasa Indonesia sendiri dianggap sebelah mata oleh pendidikan saat ini. Dengan
beralaskan bahasa Indonesia adalah bahasa ibu sehingga tidak diajarpun maka
anak-anak akan tahu.
Bahasa Indonesia saat ini kalah jauh dengan bahasa
Inggris yang digunakan orang-orang sebagai bahasa dunia.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan santun mulai
tergerus, padahal mata pelajaran bahasa Indonesia mulai diajarkan di bangku
sekolah dasar bahkan sampai ke perguruan tinggi. Tapi kita bisa lihat sendiri,
jauh lebih banyak orang yang mengambil jurusan bahasa asing dibandingkan bahasa
Indonesia. Ini semakin menandakan bahwa bahasa Indonesia masih lemah di mata
dunia bahkan di mata rakyatnya sendiri.
Jangankan Bahasa indonesia yang baku dan sesuai dengan EYD, bahasa indonesia yang di ajarkan oleh orangtua nya pun sudah makin pudar mereka lebih menyukai bahasa yang biasa mereka dengar atau baca melalui youtube ataupun sosial media lainnya ataupun . Memang, tidak salah toh masih bahasa indonesia juga. Meskipun begitu mau di letakkan dimana muka kita di hadapan orangtua-orangtua yang mereka-mereka sudah memakai bahasa indonesia, bahasa persatuan ini yang sudah sejak lama. Saya takut jika kata-kata ataupun tata bahasa modern yang biasa kita dengar atau baca di sosial media ini menjadi contoh pincangnya nilai kebudayaan di negara kita sendiri ini. Pasti mereka akan kaget dengan tata bahasa yang mereka gunakan pada zaman ini.
Belum lagi bahasa luar negara indonesia ini yang perlahan membuat bangsa ini semakin malu untuk menggunakkan bahasa persatuan kita ini, apalagi bahasa daerah mereka. Bahasa daerah sendiri saja sampai tidak tahu, tapi gaya nya membuat kalimat ajakan "Lestarikan budaya indonesia". Untuk apa mereka bisa membuat kalimat seperti itu? apa mereka takut bahasa daerah nya diambil? jangankan bahasa daerah kita, kebudayaan-kebudayaan indonesia dari ujung sabang sampai merauke saja ada satu atau dua yang diaku-akui oleh negara lain barulah kalimat "Lestarikan budaya Indonesia" ini muncul dan menjadi cenderung ramai dibahas.
Mau sampai kapan negara ini menutup telinga dan memakai kacmata kuda terus-menerus? apakah kita biarkan begitu saja? hidup sebagai individu yang ingin menemukan kebahagiaannya masing-masing atau menjadi bangsa yang hidup dengan ragam budaya juga kekayaan alamnya yang melimpah untuk bersatu? jawaban itu tergantung kita rakyat indonesia. Apapun jawabannya harus demi diri kita dan NKRI.
Sampai sini saja artikel saya pada kesempatan ini. Pesan saya sebagai bangsa indonesia jagalah bahasa persatuan, bahasa indonesia kita ini dengan baik. Tidak apa-apa jika ada bahasa baru ataupun gaya bahasa yang baru masuk ke negri kita ini, yang penting kita harus tetap bijak dalam berbahasa tanpa meninggalkan tata bahasa kita yang sudah sejak lama ada di negara ini.
Sekian artiel saya,M. Putra Tama Tama Bayu Hargio. Terima kasih banyak sudah membaca. Semoga dapat menjadi manfaat bagi para pembaca. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penggunaan bahasa ataupun tata baca. Karena manusia tidak jauh dari yang namanya salah dan tidak ada manusia yang sempurna, karena hanya Allah SWT lah yang tau dan maha memiliki kesempurnaan.
Terima kasih banyak kepada sumber-sumber yang di bawah ini karena telah memberikan insiprasi atas tertulisnya artikel ini:
1. http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/06/08/bahasa-indonesia-yang-mulai-tergerus-perkembangan-zaman
2. https://www.google.com/search?q=indonesia+adalah+negara+pemilik+bahasa+daerah+ke&oq=indonesia+adalah+negara+pemilik+bahasa+daerah+ke&aqs=chrome..69i57.26304j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
3. http://ombudsman.go.id/news/r/bahasa-indonesia-di-tengah-arus-globalisasi-
4https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
Belum lagi bahasa luar negara indonesia ini yang perlahan membuat bangsa ini semakin malu untuk menggunakkan bahasa persatuan kita ini, apalagi bahasa daerah mereka. Bahasa daerah sendiri saja sampai tidak tahu, tapi gaya nya membuat kalimat ajakan "Lestarikan budaya indonesia". Untuk apa mereka bisa membuat kalimat seperti itu? apa mereka takut bahasa daerah nya diambil? jangankan bahasa daerah kita, kebudayaan-kebudayaan indonesia dari ujung sabang sampai merauke saja ada satu atau dua yang diaku-akui oleh negara lain barulah kalimat "Lestarikan budaya Indonesia" ini muncul dan menjadi cenderung ramai dibahas.
Mau sampai kapan negara ini menutup telinga dan memakai kacmata kuda terus-menerus? apakah kita biarkan begitu saja? hidup sebagai individu yang ingin menemukan kebahagiaannya masing-masing atau menjadi bangsa yang hidup dengan ragam budaya juga kekayaan alamnya yang melimpah untuk bersatu? jawaban itu tergantung kita rakyat indonesia. Apapun jawabannya harus demi diri kita dan NKRI.
Sampai sini saja artikel saya pada kesempatan ini. Pesan saya sebagai bangsa indonesia jagalah bahasa persatuan, bahasa indonesia kita ini dengan baik. Tidak apa-apa jika ada bahasa baru ataupun gaya bahasa yang baru masuk ke negri kita ini, yang penting kita harus tetap bijak dalam berbahasa tanpa meninggalkan tata bahasa kita yang sudah sejak lama ada di negara ini.
Sekian artiel saya,M. Putra Tama Tama Bayu Hargio. Terima kasih banyak sudah membaca. Semoga dapat menjadi manfaat bagi para pembaca. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penggunaan bahasa ataupun tata baca. Karena manusia tidak jauh dari yang namanya salah dan tidak ada manusia yang sempurna, karena hanya Allah SWT lah yang tau dan maha memiliki kesempurnaan.
Terima kasih banyak kepada sumber-sumber yang di bawah ini karena telah memberikan insiprasi atas tertulisnya artikel ini:
1. http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/06/08/bahasa-indonesia-yang-mulai-tergerus-perkembangan-zaman
2. https://www.google.com/search?q=indonesia+adalah+negara+pemilik+bahasa+daerah+ke&oq=indonesia+adalah+negara+pemilik+bahasa+daerah+ke&aqs=chrome..69i57.26304j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
3. http://ombudsman.go.id/news/r/bahasa-indonesia-di-tengah-arus-globalisasi-
4https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
Terimakasih sangat membantu 🙏
BalasHapus